Buat kalian semua yang sedang belajar bahasa Indonesia bab Teks
Eksemplum, mungkin kalian ada yang belum mengerti struktur teks
Eksemplum. Kali ini saya ingin membagi tentang struktur dan
bagian-bagian dari teks eksemplum.
Struktur dari teks eksemplum adalah orientasi, insiden, dan interpretasi. Isi dari orientasi adalah pengenalan tokoh utama/pengenalan dari masalah yang akan dihadapi tokoh. Untuk bagian insiden berisi tentang masalah yang sedang dihadapi tokoh. Sedangkan bagian interpretasi berisi tentang hikmah/makna yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi tokoh.
Di bawah ini adalah contoh dari Teks eksemplum.
Struktur dari teks eksemplum adalah orientasi, insiden, dan interpretasi. Isi dari orientasi adalah pengenalan tokoh utama/pengenalan dari masalah yang akan dihadapi tokoh. Untuk bagian insiden berisi tentang masalah yang sedang dihadapi tokoh. Sedangkan bagian interpretasi berisi tentang hikmah/makna yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi tokoh.
Di bawah ini adalah contoh dari Teks eksemplum.
Kebahagiaan Yang Lebur Dalam Kesedihan
Di sebuah kota, hiduplah sebuah
keluarga. Keluarga itu beranggotakan Bapak, Ibuk, dan seorang anak yang bernama
Chima. Kehidupan di keluarga ini selalu dililit oleh hutang. Kedua orang tua
Chima pun selalu bersyukur disetiap keadaan yang menimpa mereka.
Pada suatu hari, sang bapak dipecat dari kantornya karena
merusakkan mesin printer milik kantor tersebut. Akhirnya sang bapak pulang,
lalu mengadu kepada istrinya.
“Buk, hari ini bapak
dipecat dari kantor” Kata sang bapak.
“Ya mungkin itu sudah takdir kita pak!” Jawab sang Ibu.
“Sekarang bapak bingung mau cari pekerjaan dimana!” Kata
sang Bapak.
“Ya udah pak, nanti kita pikirkan lagi. Sekarang mari kita
makan dulu” Seru sang ibu untuk mengajak makan siang.
Tiba-tiba
sang anak datang dengan wajah yang sedih. Sepulang sekolah tadi ia selalu
memikirkan nilai rapotnya yang dibawah rata-rata. Chima sangat bingung, karena
ia takut dimarahi kedua orang tuanya. Bukannya dimarahi, justru Chima mendapati
wajah kedua orang tuanya yang sedih. Sejak kejadian itu Chima giat belajar demi
meraih cita-citanya untuk menunjukkan nilai yang terbaik kepada kedua
orangtuanya. Sejak saat itu pula ayah Chima jatuh sakit karena terus menerus
memikirkan pekerjaan yang tak juga didapatkan.